Senin, 23 Maret 2015

Hujan

Petir menyambar, kilat pun menerangi kegelapan. Saat itu aku yang sedang sekolah baru akan melangkah pulang. Ketika aku akan pulang aku melihat sosok yang sudah aku kenal lama. Yaa dia hanna teman karibku dia sangat pintar, rajin dan cantik. Aku mengenalnya saat pertama aku masuk di sekolahan. Aku merasa nyaman di dekatnya. Sampai saat ini aku masih bersama dengannya. Kemudian, aku mencoba mamanggil hanna, dia pun menoleh dan menawarkan tumpangan untuk mengantarku pulang dan aku menerima tawarannya. Saat dijalan. Aku bertemu seorang yang tak aku kira ternyata dia Harry temanku sejak aku smp dia tersenyum padaku, aku membalas senyumanya. Saat aku akan sampai rumah tiba tiba motor yg kami naiki terserempet orang. Aku yg sedang melamun pun kaget dan aku segera bangun dari lamunanku. Saat aku berusahan bangkit dan mencoba mengangkat sepeda motor yang menimpaku tiba tiba datang diaa Abbas seorang yang kemarin sore pulang bersamaku. Dia membangunkan motor yang menimpaku dan aku dia menyelamatkanku dengan membopongku ke tempat teduh.[]

Minggu, 22 Maret 2015

Apa ini yang namanya cinta?

Malam. Saat aku menjejakan kakiku di kediamanku matahari sudah tergelincir diufuk barat sedari tadi, perasaanku masih dilanda oleh rasa yang amat bahagia. Bayangan wajahnya tak kunjung hilang dari penglihatanku seolah akulah manusia paling bahagia di saat itu. .... Tak ada habisnya fikiranku dirasuki oleh bayanganya, aku tak kuasa saat aku mengingat-ingat kembali perbincangan kita tadi. Singkat tapi bermakna, pertanyaan sederhana tapi membuatku melayang entah kemana. Entahlah. Mungkin aku terlalu berlebihan namun inilah nyatanya. Aku terus memikirkanya terus dan terus. Sampai suatu ketika. Ada sebuah pesan masuk di emailku, dan aku membukanya. Tenyataaa itu pesan darinya akupun tak percaya apakah ini nyata atau hanya mimpi belaka? Aku masih tak percaya dan tak percaya. Apa dia merasa apa yang kurasa? Berkali kali aku bertanya pada diriku sendiri? Apa benar ini dia? Apakah ,Apakah ini yang namanya cinta? []

Sabtu, 21 Maret 2015

Kutemukan benih perasaan itu?

Yaa, next setelah aku melangkah melanjutkan tujuanku sampai ke sebrang akupun mulai mencari siapakah gerangan yang memanggilku. Akupun menoleh ada sosok seorang di belakangku dengan jalan ciri khas nya dan aku tau dia siapa. Saat itu aku menyadari ternyata dia seorang yang hanya aku tau namanya dan kami pun memulai berbincang dari yang di anggapnya penting sampai hal konyol yang seharusnya tidak ditanyakan. Entahlah. Setelah cukup lama akhirnya perbincangan itupun berakhir karna arah rumah kami yang tak sejalan. Kamipun berpisah di simpang lima. Aku melanjutkan langkahku dengan hati riang menuju kediamanku di sebuah gang kecil. Aku melanjutkan perjalananku dengan ha i berbunganga bunga. Dan. Disitulah Lantas aku temukan sebutir perasaan itu sebelum akhirnya aku tanamkan. []

Pagi

Selamat pagi.
Bagiku hari selalu pagi, diantara potongan 24jam pagi adalah hal yang indah dimana  harapan-harapan baru datang dimana janji janji baru menghampiri. Bagiku pagi adalah segalanya.
Seperti waktu itu, diman saat itu aku dan dia(?) belum saling kenal. Waktu itu Pagi terasa lebih cepat dari biasanya dan siang terasa lebih panjang tak seperti pada umumnya, ya hari itu hari jumat dimana setiap sorenya ada Romusha yang wajib utuk siswa kelas 10. Setelah kegiatan tersebut selesai kiranya setelah magrib akupun pulang dan saat aku mulai menapakan kakiku ke jalannan aspal tiba tiba ada yang memanggilku dan inilah kisahku.